Kamis, 28 Maret 2013

Teratologi pada Katak (Amphibia)

Teratologi merupakan salah satu dari cabang embriologi yang khusus mengenai pertumbuhan struktur abnormal yang luar biasa.

Kejadian kelainan bentuk karena beberapa hal diantaranya:

1. Gangguan pertumbuhan ditengah jalan
2. Terhentinya pertumbuhan di tengah jalan

3. Kelebihan pertumbuhan

4. Salah arah diferensiasi

Beberapa jenis anomali, yaitu:



1. Malformasi

Malformasi adalah kelainan yang terjadi selama pembentukan struktur yaitu pada saat organogenesis. Cacat-cacat ini bisa menyebabkan hilangnya sama sekali atau sebagian dari sebuah struktur atau perubahan-perubahan konfigurasi normal. Kejadian ini disebabkan oleh faktor genetik dan/atau lingkungan yang bekerja sendiri-sendiri atau bekerja sama.


2.
 Distrupsi

Distrupsi adalah perubahan  morfologi  yang terjadi setelah pembentukan struktur organ. Disebabkan oleh proses pembentukan pembuluh darah yang menyebabkan atresia usus, cacat-cacat yang ditimbulkan oleh pita amnion.


3.
 Deformasi

Deformasi adalah kelainan bentuk yang disebabkan oleh gaya-gaya mekanik yang mencetak sebagian mudigah dalam jangka waktu yang lama. Deformasi sering mengenai sistem kerangka otot dan biasanya bisa pulih setelah lahir.


4.
 Sindrom
Sindrom adalah sekelompok cacat yang terjadi secara bersamaan, mempunyai etiologi yang spesifik dan sama. Misalnya: heart  defects  (cacat  jantung), anomali genital dan telinga, retarded growth (keterlambatan pertumbuhan, atresia choanal (atresia coona), anomali, vertebrat, anus, cardiac trakeoesofagus, renal, limb dan coloboma.

Beberapa penyebab teratogenik di antara lain:

A. Faktor genetic

1.  Mutasi

2.  Aberasi


B. Faktor lingkungan:

1. Agen infektif:

    Virus: Rubella, Varicella

    Kuman: Treponema pallidum

    Parasit: Toxoplasmosis

2. Agen fisik: Radiasi

3. Agen kimia:

   Logam berat (Hg, Pb, Arsenik dll.)

   Polutan (pestisida, plastik, limbah nuklir, detergen).

   Bahan makanan dan minuman.

4. Hormonal (t.u golongan steroid: androgenic, dietilstilbestrol, kortison dll.)

5. Defisiensi nutrisi.


Gambar katak-katak yang mengalami teratogenik

Gambar 1: Katak berkaki banyak
Gambar 2: Katak dengan kaki tidak lengkap
Gambar 3: Katak berkaki tak lengkap
Gambar 4: Katak dengan kaki berbentuk ganjil
Gambar 5: Katak dan Kodok yang mengalami teratogenik
Gambar 6:Cacat pada tubuh Katak

Lihat juga video ini yang membahas mengenai penyebab teratologi pada katak


Sumber Gambar

Gambar 1: http://www.okc.cc.ok.us/biologylabs/Documents/Scientific%20Method/Frog.htm
Gambar 2: http://www.vtwaterquality.org/bass/htm/bs_frog.htm
Gambar 3: http://www.oregonlive.com/environment/index.ssf/2009/08/oregon_frog_legs_are_a_delicac.html
Gambar 4:http://usatoday30.usatoday.com/tech/science/discoveries/2006-09-06-intersex-fish_x.htm
Gambar 5: http://webecoist.momtastic.com/2009/07/31/20-amazing-reptile-and-amphibian-anomalies/
Gambar 6: http://www.kepadamu.com/2013/02/studi-amfibi-menunjukkan-bagaimana-keanekaragaman-hayati-meredam-wabah-penyakit/

Sumber Referensi
http://epyfkh.blog.unair.ac.id/category/teratologi/
http://zianarmie.wordpress.com/2011/02/09/patologi-perkembangan-teratologi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar