Kamis, 28 Maret 2013

Segmentasi dan Morula pada Katak

Gambar 1. pembelahan pertama
Tipe trlur katak adalah telolesithal, sehingga pembelahannya adalah total dan tidak ekual. Blastomer yang dihasilkan tidak sama besar. Setelah telur katak difertilisasi, maka terbentuklah daerah yang berwarna lebih muda atau kelabu yang disebut daerah kelabu atau grey crescent yang bentuknya seperti bulan sabit. hal ini terjadi karena ada pigmen yang terbawa masuk dengan masuknya sperma, sehingga lapisan pigmen yang berada bertentangan dengan tempat masuknya sperma akan bergeser ke atas (Machmudin, dkk.: 2011).

Pada gambar 1, telah terjadi proses pembelahan pertama, yaitu pembelahan regional melalui kutub anima dan vegetatif dan membelah daerah kelabu. Daerah kelabu sangat penting dalam proses pembelahan. Para ahli telah melakukan beberapa riset mengenai pembelahan pada telur katak dengan membelah telur yang telah difertilisasi di daerah di luar daerah kelabu, dan hasilnya pembelahan tidak terjadi.

Gambar 2. Pembelahan ke 2 
Pada pembelahan kedua, pembelahan lewat bidang meridian juga, tapi tegak lurus pada bidang pembelahan pertama.

Gambar 3. pembelahan ke 3 
Pada pembelahan ke 3 pembelahan terjadi secara horizontal dan tegak lurus pada bidang satu dan dua hanya letaknya lebih kearah kutub anima, sehingga blastomer yang dihasilkan tidak sama besar, yaitu 4 mikromer di daerah anima dan 4 makromer di daerah vegetatif.

Gambar 4. Pembelahan ke 4

Pembelahan ke 4 lewat bidang-bidang meridian, yang serentak membagi dua kedelapan sel. terbentuklah 16 sel yang terdiri dari 8 mikromer dan 8 makromer.

Setelah itu terjadi pembelahan ke 5 terjadi secara ekuatorial pada bidang atas dan bawah secara serempak. Akhirnya pada pembelahan ke 5 terbentuklah blastomer yang terdiri dari 32 sel. Sel-sel mikromer dan makromer kini terdiri dari dua lapis masing-masing. Sel-sel makromer lapis bawah lebih besar dari pada lapis atas.

Gambar 5. Morula 
Gambar 6. Blastula
Pembelahan ke 6 dan selanjutnya gumpalan sel-sel membesar berbentuk seperti buah pir, disebut morula. Bagian dalam morula tak berongga. Sedangkan pada tahap blastula, telah memiliki rongga yang disebut blastocoel.

Untuk lebih mudah memahaminya, mari kita lihat video berikut ini!


Sumber Gambar
Gambar 1: Dokumentasi Pribadi Dra. Soesy Asiah Susilawaty, M.Si
Gambar 2: Dokumentasi Pribadi Dra. Soesy Asiah Susilawaty, M.Si
Gambar 3: Dokumentasi Pribadi Dra. Soesy Asiah Susilawaty, M.Si
Gambar 4: Dokumentasi Pribadi Dra. Soesy Asiah Susilawaty, M.Si
Gambar 5: Dokumentasi Pribadi Dra. Soesy Asiah Susilawaty, M.Si
Gambar 6: Dokumentasi Pribadi Dra. Soesy Asiah Susilawaty, M.Si

Sumber Referensi
Campbell A. Niel dan Jane B. Reece. 2008. Biology. Eight edition. Jakarta: Erlangga
Yatim, Wildan.1994. Reproduksi dan Embyologi. Bandung : Tarsito

6 komentar:

  1. thanks for the article, it helps a lot..

    BalasHapus
  2. Merkur Merkur | Merkur - The Ultimate Guide to Shaving
    Merkur - 바카라 사이트 Merkur - The 메리트 카지노 Ultimate Guide to Shaving · Merkur - The Ultimate Guide to Shaving · Merkur - The Ultimate Guide kadangpintar to Shaving · Merkur - The Ultimate Guide

    BalasHapus