Rabu, 27 Maret 2013

Bagaimana Katak/Kodok Melakukan Reproduksi?


Kodok dan katak, termasuk hewan yang berhasil hidup di daratan. Namun ia tidak dapat bertahan terlalu lama di daratan, oleh sebab itu ia masih memerlukan air sebagai tempat hidupnya. 

Katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakan induknya di air, atau di tempat-tempat basah lainnya. Bisanya kodok-kodok dari jenis kodok pegunungan menyimpan telurnya diantara lumut-lumut yang basah. Sementara dari jenis kodok hutan lain menitipkan telurnya diatas punggung kodok si jantan yang lembab, di mana si jantan akan selalu menjaga dan membawanya hingga menetas, bahkan hingga menjadi kodok kecil. Biasanya kodok dalam sekali bertelur akan menghasilkan 5000-20000 telur yang berlangsung sebanyak 3 kali dalam setahun.



Gambar 1: Katak Epipedobates tricolor yang sedang melakukan kawin 

 

Katak yang sedang mengeluarkan telurnya

 

Perkawinan kodok dan katak terjadi pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat bulan mati atau menjelang hujan. Pada saat kodok akan melakukan perkawinan, saat itu juga kodok jantan akan berbunyi untuk memanggil betina dari tepian atau perairan. Suara keras kodok dihasilkan dari katung suara yang terletak disekitar lehernya, yang akan menggembung besar manakala digunakan. 

Biasanya kodok dan katak akan hidup menyebar luas, terutama di daerah tropis yang berhawa panas. Makin dingin tempat tersebut maka akan semakin sedikit dijumpai kodok. Hal ini terjadi karena beberap alasan, salah satunya adalah kodok yang berdarah dingin membutuhkan panas untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga metabolisme tubuhnya (Supriatun. 2012).



Gambar 2 : kantung suara pada katak jantan



Sistem reproduksi pada amphibi mengakibatkan pembuahan pada hewan-hewannya terjadi secara seksual artinya penciptaan keturunan terjadi melalui proses peleburan gamet haploid untuk membentuk zigot (telur yang dibuahi) yang diploid. Gamet tersebut dibentuk secara meiosis. Amfibi mengeluarkan gamet ke lingkungan dan bukannya disimpan di dalam salah satu bagian di dalam tubuhnya, oleh karena itu fertilisasi pada katak dan kodok terjadi secara eksternal atau di luar tubuh betina (Campbell:153).



 Gambar 3 : Siklus hidup pada katak


Ada hal yang unik yang dapat kita ketahui dari katak. Sebagian spesiesnya, melindungi telurnya dengan cara yang berbeda-beda. ada yang memasukan anaknya kedalam mulut hingga anaknya cukup dewasa kemudian memuntahkannya ke lingkungan, ada yang membiarkan anaknya menempel di punggung bahkan ada spesies yang membawa telurnya di punggungnya kemanapun ia pergi. Salah satu contoh spesies yang membiarkan anaknya menempel dipunggung hingga siap untuk hidup sendiri adalah Epipedobates tricolo. Setelah melakukan fertilisasi, katak jantan menunggu hingga telurnya menetas, dan membiarkan anaknya menempel di punggung hingga ia siap diilepas ke lingkungan. 

Gambar 4: Epipedobates tricolor


Sumber Gambar

Gambar 1 & 2: Hickman, Cleveland P. Jr . 2007. Integrated Principels Of  Zoology Fourteenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc
Gambar 3 & 4: Vitt, Laurie J . 2009. Herpetology. China : Elsevier Inc


Sumber Refrensi
Hickman, Cleveland P. Jr . 2007. Integrated Principels Of  Zoology Fourteenth Edition. New York : The McGraw-Hill Companies, Inc
Vitt, Laurie J . 2009. Herpetology. China : Elsevier Inc
Supriatun, Dian. 2012. Reproduksi Katak. [Online]. Tersedia : http://warungngapakdyan.blogspot.com/2012/04/reproduksi-katak.html. [27 Maret 2013]

6 komentar: