Kamis, 28 Maret 2013

Gametogenesis pada Katak (Amphibia)

Sebelum kita mempelajari mengenai proses gametogenesis, ada baiknya kita memahami lebih dulu organ reproduksi pada katak ^^



Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet (sel kelamin) yang terdiri dari spermatogenesis dan oogenesis. Pada amfibia khususnya katak dan kodok.

Gambar 1: Sistem reproduksi pada katak jantan dan betina




1.  Spermatogenesis
Organ reproduksi pada katak jantan merupakan sepasang testis yang berbentuk oval dan berwarna kuning keputih-putihan. Testis tersebut terletak disebelah atas ginjal yang digantungkan oleh mesorsium. Sperma yang dihasilkan testis berjumlah sepasang dan nantinya akan disalurkan ke dalam vas deferens, yang selanjutnya akan bermuara di kloaka. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara).

Spermatogenesis pada katak, tidak jauh berbeda dengan spermtogenesis pada hewan vertebrata lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada susunan tubulus seminiferus. Setelah spermatogonia dibentuk, spermatogonia akan menjadi spermatosit primer yang kemudian bergerak ke tubulus seminiferus. Pada fase ini terjadi duplikasi DNA, kemudian mengalami meiosis I dan menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang haploid. Spermatid (n) terbentuk setelah spermatosit sekunder mengalami meiosis II. Selama proses spermiogenesis, ekor pada spermatid mulai terbentuk. Jika semua bagian pada sperma telah terbentuk maka sel tersebut telah menjadi spermatozoa.  

2.  Oogenesis
Pada katak betina, oogenesis membutuhkan waktu selama 3 tahun. Dua tahun pertama, oosit tumbuh dan berkembang secara bertahap dan pada tahun ketiga, pertumbuhan oosit meningkat yang menyebabkan yolk menjadi besar.
Telur dihasilkan di dalam ovarium. Sel oogonia yang bersifat diploid membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Kemudian ribuan oosit primer memulai suatu periode pertumbuhan yang masing-masing oositnya terselubung dalam seberkas sel yang disebut folikel. Bahan makanan dialihkan dari sel-sel folikel tersebut ke oosit yang sedang tumbuh. Ketika tahap ini selesai, sel telur diselubungi oleh membran vitelin.

Pada kebanyakan hewan akuatik dan amfibia proses tersebut terjadi sekali setahun. Sel telur katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk. Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan bermuara di kloaka.


Sumber Gambar
Gambar 1: http://karambiah.blogspot.com/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Sumber Referensi
Anonim. 2008. [Online]. Tersedia: http://gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31/sistem-reproduksi-vertebrata/. [27 Maret 2013]
Aslam. 2012. Sistem Reproduksi Katak. [Online]. Tersedia : http://aslamnapi11.blogspot.com/2012/03/sistem-reproduksi-katak.html. [27 Maret 2013]
Supriatun, Dian. 2012. Reproduksi Katak. [Online]. Tersedia : http://warungngapakdyan.blogspot.com/2012/04/reproduksi-katak.html. [27 Maret 2013]
Yahya, Syaiful. [Online]. Tersedia: http://mangippul.blogspot.com/2012/09/gametogenesis.html

1 komentar: